BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah dapat mengajarkan setiap
orang untuk memahami masa lalu dan menghubungkannya dengan masa kini dan masa
depan. Melalui pemahaman tentang masa lalu, seseorang bisa memahami konteks
kekinian yang meramalkan peristiwa yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang. Hidup seseorang akan lebih siap dan sempurna, jika orang tersebut
memahami peristiwa masa lalu, sebab dari peristiwa tersebut seseorang dapat
mempelajari banyak hal yang akan membentuk kehidupannya pada masa kini dan masa
yang akan datang. Dengan kata lain, sejarah memiliki peran penting dalam
membantu memecahkan masalah-masalah urgen yang sedang dan akan dihadapi.
Demikian pula dengan pemahaman terhadap sejarah olahraga dalam kaitannya dengan
olahraga sebagai sebuah fenomena global yang terkait dengan semua aspek
kehidupan seperti politik, ekonomi, agama, sosial, pendidikan, dan kebudayaan
memainkan peranan penting dalam memecahkan masalah-masalah hidup dan kehidupan.
Perkembangan olahraga di Indonesia
dalam persfektif sejarah akan memberikan pelajaran penting bagaimana sejerah
perkembangan olahraga Indonesia, sejak zaman raja-raja sebelum penjajahan
sampai sekarang akan dapat memberikan pemahaman tentang ragam fenomena
keolahragaan dalam konteks kekinian dan perkembangan olahraga untuk konteks
masa depan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengaruh kegiatan olahraga ?
2.
Bagaimana sejarah olahraga dan olimpyc ?
3.
Bagaimana sejarah perkembangan olahraga di Indonesia ?
4.
Bagaimana perkembanagan olahraga kuno?
BAB
I
PEMBAHASAN
A. Pengaruh dan Kegiatan Olahraga
Dalam sejarah dan perkembangan olahraga di Indonesia
kita akan dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak. Masyarakat
Indonesia yang dinamis akan mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan
tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja
bahkan juga mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern
seperti sekarang ini.
Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik untuk
menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan persaudaraan dan
persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira.Tetapi
kini kita menghadapi kubu-kubu yang kuat baik yang merupakan alam pikiran,
sikap hidup, tradisi dan kebiasaan yang semuanya adalah peninggalan penjajahan
ditambah dengan feodalisme semenjak 350 tahun yang lalu. Dan kadang-kadang
kubu-kubu itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan karena sembunyi
di dalam diri manusia.
Karena itu kita harus menyelami alam pikiran pandangan
dan sikap seseorang untuk dapat membantu dia membuang sisa-sisa penjajahan yang
masih bersarang dalam dirinya untuk secara sadar membantu gerakan olahraga. Dalam
hal ini prestasilah yang memegang peranan dan merupakan factor yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.
Prestasi yang kita miliki selain mengangkat nama dan
mengharumkan derajat bangsa Indonesia di dunia, suatu prestasi yang tinggi oleh
seorang olahragawan Indonesia dapat membangkitkan dalam diri warga Negara, rasa
bangsa yang sebesar-besrnya, semangat kebangsaan yang menyala-nyala dan jiwa
persatuan yang sehebat-hebatnya sehingga terbangkit kekuatan-kekuatan baru pada
dirinya dan mempunyai hasrat yang benar untuk ikut di dalam gerakan
keolahragaan.
B. Sejarah
Sport dan Olahraga
Sport berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau
“deportare” dalam bahasa Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan
atau menghibur untuk bergembira. Dapatlak dikatakan bahwa sport ialah kesibukan
manusia untuk menggebirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Sedangkan antara
sport dan bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang
bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain yang lebih
sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain adalah sport.
Sport adalah sesuatu yang terkembang dari bermain, merupakan hasil perpaduan
dari :
a.
Kebutuhan akan ketangkasan jasmani
b.
Kebutuhan akan
kesanggupan untuk mengatasi situasi
c.
Kebutuhan akan
mencapai nilai-nilai keindahan
d.
Kebutuhan akan
kegembiraan yang menyegarkan (rekreasi)
Olahraga, sport merupakan
gabungan dari segala latihan jasmani yang diadakan orang dengan sukarela untuk
memperkuat dan mempersanggup tenaga tubuh, demikian juga selaras dengan itu
memajukan pemusatan perhatian, kemauan.
C. Sejarah Olympic Games, Olympiade Kuno
Untuk pertama kalinya pesta olahraga Olympiade
dilangsungkan dalam tahun 776 SM sebagai penghormatan kepada dewa Yunani Zeus
di kota Olympia di tepi sungai Alphecis Yunani.Olympiade Kuno ini dilakukan
setiap 4 tahun sekali. Peserta dalam Olympiade kuno hanya untuk laki-laki,
perempuan tidak diperkenankan. Pada tahun 394 SM Emperior dari Roma Theodosius
Akbar yang berkuasa waktu itu menghentikan dan melarang
pertandingan-pertandingan Olympiade Kuno tersebut.
D. Olympiade Modern
Pada bulan Juni 1894 seorang sarjana Perancis ahli
sejarah dan Pendidikan bernama Baron Piere de Coubertin yang dilahirkan di
Paris tanggal 1 Januari 1863 mengundang dan mengumpulkan wakil-wakil dari
beberapa Negara untuk membentuk Olympiade Modern. Maka pada tanggal 23 Juni
1894 keputusan 15 negara untuk mengadakan Olympiade gaya baru dengan agenda pertandingan
olahraga tiap 4 tahun sekali. Maka dengan ini pada tahun 1896 di Athena
(Yunani) Olympiade Modern I di adakan kembali.
E. Sejarah Perkembangan Olahraga di Indonesia
Ketika bangsa Belanda pertama
kalinya menanamkan kekuasaannya di Indonesia, sejak saat itulah perkembangan
bangsa Indonesia hampir dalam semua aspek kehidupan dipengaruhi oleh bangsa
Belanda. Demikian juga perkembangan dalam aspek keolahragaan, cabang-cabang olahraga
yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan di Belanda, termasuk
ketika pada waktu bangsa jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis olahraga
pribumi baru berkembang pesat ketika zaman kemerdekaan yang dalam tataran
kebijakan dimasukkan ke dalam Garis-garis Besar haluan negara pada zaman orde
baru.
Perkembangan lebih lanjut, karena
negeri Belanda sendiri berada di Eropa dan berada di bawah pengaruh Perancis
maka secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan olahraga di Indonesia,
sehingga kita mengenal ada sistem olahraga jerman, sistem olahraga swedia,
sistem olahraga Austria dan juga Jepang. Dengan berkuasanya Belanda di
Indonesia, terutama setelah Belanda mempunyai tentara yang banyak dalam rangka
mempertahankan eksistensinya di Indonesia, maka kemudian terlihat masuknya
keolahragaan di lingkungan militer. Meskipun olahraga itu sejak zaman Mesir
Kuno dan Yunani Kuno sudah mulai menonjol, namun perkembangan di Eropa baru
tampak sekitar abad pertengahan, yang kemudian juga menyebar dan berkembang di
negeri Belanda, kemudian dibawa pula masuk ke Indonesia.
Keolahragaan di Indonesia yang
dibawa oleh Belanda itu sudah barang tentu sesuai dengan keadaan keolahragaan
di negeri Belanda itu sendiri. Namun, berkat kesadaran bangsa Indonesia akan
kebudayannya, meskipun dengan beberapa tekanan dan paksaan dari pihak penjajah,
kebudayaan asli bangsa Indonesia masih tetap dapat dipertahankan.
B. Indonesia dalam Dunia Olahraga Internasional
Usaha untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia
olahraga internasional dilakukan dengan jalan mengirimkan atlit-atlit kita ke
Asian Games I di New Delhi pada tahun 1951 dan ke Olympic Games ke XV di
Helsinki pada tahun 1952.
C. Perkembangan
Olahraga pada Zaman Kemerdekaan
Proklamasi Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
merupakan pintu gerbang terbukanya bangsa Indonesia dari penjajah. Peristiwa
monumental tersebut merupakan Babak baru dalam sejarah perkembangan negara
Indonesia tercinta ini, termasuk babak baru dalam perkembangan olahraga
Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Pengajaran,
mempropagandakan penyelenggaraan latihan-latihan dan rehabilitasi fisik dan
mental yang telah rusak selama penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.
Penyelenggaraan olahraga di sekolah-sekolah mulai digalakan. Di setiap provinsi
diusahakan pembentukan inspeksi-inspeksi pendidikan jasmani, antara lain :
Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Solo, dan
Jawa Timur.
Beberapa peristiwa yang menandai
perkembangan olahraga pada zaman kemerdekaan antara lain sebagai berikut :
- Tanggal 19 Agustus 1945, tanggal terbentuknya kabinet yang pertama, dalam Kementerian Pendidikan dan Pengajaran di adakan suatu lembaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan urusan di bidang keolahragaan di sekolah, yaitu inspeksi pendidikan jasmani adalah Organisasi di bawah jawatan Pengajaran. Olahraga di masyarakat diurus oleh lembaga dibawah jawatan Pendidikan Masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Pengajaran dalam pelaksanaan tugas di bidang pembinaan dan pengembangan fisik antara lain melakukan : (a) penyelenggaraan latihan-latihan di kalangan pemuda Indonesia untuk mencapai dan memperoleh kondisi badan yang prima juga persiapan memasuki angkatan perang yang pada waktu itu sangat diperlukan; (b) mengusahakan rehabilitasi fisik dan mental bangsa Indonesia agar dapat berperan serta dalam forum Internasional.
- Pada bulan September 1945 tentara Belanda mendampingi tentara sekutu (Inggris) masuk ke Indonesia terutama Jakarta. Pada waktu itu organisasi olahraga yang bernama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga) yang dipimpin oleh Otto Iskandar Dinata sebagai ketua umum dan Soemali Prawirosoedirjo sebagai ketua harian meleburkan diri bersama-sama Djawa Iku Kai (pusat olahraga versi Jepang) menjadi persatuan olahraga republik Indonesia (PORI). Mengingat suasana di jakarta kurang menguntungkan karena gangguan tentara Belanda, PORI Hijrah ke Solo dan berkantor di rumah Soemono sekertaris PORI di jalan Purwosari. Pada bulan Januari 1947 diadakan Kongres Darurat PORI dan terpilih sebagai ketua, Mr. Widodo Sastrodininggrat dan sebagai wakil ketua Soemali Prawirosoedirjo, sebagai sekertaris Soemono.
- Pada tahun 1947 PORI mengadakan hubungan dengan Menteri Pembangunan dan Pemuda Wikana. Berkat bantuan sekertarsi menteri Drs. Karnadi, PORI dapat mengembangkan organisasinya antara lain : (a) pembangunan kembali cabang-cabang olahraga yang tersebar dan bercerai berai. (b) Membentuk organisasi induk cabang olahraga yang belum tersusun, (c) Menerbitkan majalah “Pendidikan Djasmani” dengan simbol obor menyala dan lima gelang, (d) Mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional ke satu. Pada malam peresmian PORI bulan Januari 1947, Presiden Soekarno sekaligus melantik KORI (Komite Olimpiade Republik Indonesia), sebagai ketua ditunjuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX, wakil ketua adalah drg. Koesmargono dan Soemali Prawirodirjo. KORI mempunyai tugas menangani masalah keolahragaan yang ada kaitannya dengan olimpiade, saat itu KORI dibentuk karena Indonesia ingin ikut Olympic Games 1948 (namun karena persiapan para atlet itu tidak memadai, pengiriman ke London tidak jadi). PORI kemudian membentuk badan-badan (sekarang disebut induk cabang olahraga). Yang ada pada waktu itu adalah cabang olahraga sepak bola, basket, atletik, bola keranjang, panahan, tenis, bulutangkis, pencak silat, dan gerak jalan. Keuangan PORI dan KORI diperoleh dari subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Selama aksi militer Belanda 21 Juni 1947 – 17 Januari 1948 kegiatan olahraga praktis terhenti. Pada tanggal 2 – 3 Mei 1948, PORI mengadakan konferensi di Solo berkat bantuan Walikota Solo (Syamsurizal), PON I dapat diselenggarakan pada 9 – 14 September 1948 dengan lancar, meskipun suasana politk meruncing kembali.
- Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo adalah pekan olahraga yang sangat berkesan dan merupakan tonggak sejarah keolahragaan yang penting bagi bangsa Indonesia yang baru merdeka. PON I adalah PON revolusi, PON perjuangan, PON penyebar semangat dan sekaligus PON persatuan. Berkenaan dengan PON I, Maladi (mantan Menteri Olahraga) mengutarakan kembali kesannya, yaitu :
"PON I di Solo Tahun 1948
membuat berdiri bulu roma tiap orang Indonesia yang menyaksikan rakyat
sepanjang Yogya-Solo menyambut dan menghormati bendera PON yang dibawa dan
diarak oleh ribuan Pemuda dari Gedung Negara Yogya untuk dikibarkan di Stadion
Sriwedari, Solo. Teriakan 'Hidup PON' bersamaan dengan pekik 'Merdeka atau
Mati' berkumandang sepanjang Yogya-Solo"
Kiranya perlu disampaikan
penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada para tokoh olahraga saat
itu terutama Sri Sultan Hamengku BUwono IX, Paku Alam VIII, GPH Suryohamidjo,
GPH Prabuwijoyo, Nurbambang, dan Ali Marsaban. Setelah keamanan negara pulih
kembali pada akhir tahun 1949 dan ketenangan bangsa Indonesia
tercapai, maka gerakan olahraga yang telah terhenti itu digerakan kembali dan
dikembangkan. Bekal konsep-konsep yang telah dirintis dan pengalaman-pengalaman
yang telah dimiliki dijadikan titik tolak untuk mengembangkan olahraga dan
menetapkan sistem pembinaan keolahragaan di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a.
Keolahragaan di lingkungan sekolah dibina langsung
oleh pemerintah;
b.
Keolahragaan di lingkungan masyarakat dibina oleh
masyarakat sendiri, dengan bimbingan dan
pengawasan oleh pemerintah;
c.
Keolahragaan di lingkungan sekolah pelaksanaan,
pengaturan, pengurusan dan pembinaan langsung dipegang oleh pemerintah, yaitu
di tugaskan kepada Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Inspeksi Pusat Pendidikan Jasmani.
Keolahragaan di lingkungan sekolah ini masih tetap diberi nama Pendidikan
Jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan unsur dan alat pendidikan untuk
menyiapkan dan membentuk manusia yang harmonis antara pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohaninya. Dalam hubungannya dengan peningkatan mutu dan prestasi
olahraga bangsa Indonesia, pendidikan jasmani hanya merupakan dasar dan
pencarian bibit yang akan dikembangkan lebih lanjut dalam lingkungan masyarakat
nanti.
Tujuan Pendidikan Jasmani ini dikuatkan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1950,
tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah-Sekolah. Undang-Undang
tersebut berbunyi sebagai barikut :
“Pendidikan Jasmani yang menuju kepada keselarasan
antar tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa merupakan suatu upaya untuk membuat
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir bathin, diberikan di
segala jenis sekolah”
Untuk melaksanakan tujuan olahraga
di lingkungan sekolah ini pemerintah telah menetapkan bahwa pendidikan jasmani
tetap merupakan salah satu pelajaran wajib di sekolah-sekolah mulai dari taman
kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Cabang-cabang olahraga yang diberikan di
sekolah itu terdiri atas : senam, atletik, permainan, dan renang dengan
disesuaikan dengan keadaan fasilitas yang tersedia.
Sebagai pendorong bagi pelajarn
untuk giat melaksanakan pendidikan jasmani dan olahraga, serta sebagai alat
pengontrol bagi guru dan pemerintah tentang hasil pelajarannya, maka pemerintah
menentukan adanya dua jenis kegiatan, yaitu : (a) Ujian Ketangkasan Olahraga
bagi Pelajar ; (b) Perlombaan Olahraga antar sekolah.
Oleh karena tumbuhnya
sekolah-sekolah tidak seimbang dengan tersedianya tenaga-tenaga guru, khususnya
guru-guru pendidikan jasmani maka pemerintah telah mengambil kebijaksanaan
untuk membuka sekolah-sekolah dan kursus-kursus yang menyiapkan tenaga-tenaga
guru pendidikan jasmani baik untuk sekolah rakyat, sekola lanjutan maupun
perguruan tinggi. Sampai dengan tahun 1957 seluruh Indonesia telah memiliki :
(1) enam buah SGPD (Sekolah Guru Pendidikan Djasmani) yang menyiap guru-guru
pendidikan jasmani untuk sekolah rakyat; (2) tujuh buah kursus B1 Pendidikan
Djasmani, yang menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan pertama (3) sebuah
kursus B2 Pendidikan Djasmani, yang menyiapkan guru-guru Pendidikan Djasmani
untuk sekolah lanjutan atas; (4) dua buah Fakultas Pendidikan Djasmani, sampai
tingkat Sarjana Muda dan sarjana yang menyiapkan ahli-ahli dan guru-guru
pendidikan jasmani di sekolah-sekolah, dengan mengadakan kursus-kursus singkat.
Untuk mendorong semangat belajar
para pelajar dalam bidang keolahragaan dan untuk usaha meningkatkan mutu
prestasi olahraga di kalangan pelajar, telah diadakan puncak-puncak kegiatan
olahraga di kalangan sekolah lanjutan dalam bentuk Pancalomba. Pancalomba yang
pertama di adakan di Semarang (1952) dan Pancalomba yang kedua diadakan di
Surabaya pada tahun 1954. Sejarah dan Perkembangan Bulu Tangkis Olahraga yang
dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar
2000 tahun lalu. Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan China sebagai
tempat asal usul permainan ini.
Awal mula permainan ini kemungkinan
merupakan sebuah permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi. Permainan
tersebut menggunakan kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan kaki. Misi
permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan. Asal Usul Nama Badminton Di Inggris, sejak
zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks
sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau
tongkat (Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk menjadi
pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah
Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris kemudian membawa
permainan ini ke Jepang, China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka
mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian dengan segera menjadi permainan
anak-anak di wilayah tersebut. Olahraga bulu tangkis modern seperti sekarang
ini diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19
saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara kompetitif. Karena kota
Pune sebelumnya dikenal dengan nama Poona, permainan tersebut juga dikenali
sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke
Inggris pada 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860
dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris,
berjudul "Badminton Battledore-A New Game" ("Badminton
Battledore-Sebuah Permainan Baru").
F. Sejarah Olahraga kuno
Sejarah olahraga dapat mengajarkan
kepada kita arti mengenai perubahan masyarakat dan mengenai olahraga itu
sendiri. Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia yang
dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang sejalan dengan
dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama
tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah
cara yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam
dan lingkungan. Namun, jika kita melihat jauh ke belakang bukti-bukti yang
makin sedikit kurang mendukung. Isi [tutup] 1. Pra-Sejarah 2. Cina Kuno 3.
Mesir Kuno 4. Yunani Kuno 5. Eropa dan perkembangan global.
A. Prasejarah
Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan
Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang
memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari
30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon.
Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan
beberapa aktivitas, renang dan memanah. [1] (http://www.fjexpeditions.com/)
Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian
yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah
bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas
non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti
yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan
untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang berkenaan
dengan olahraga. Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii,
pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian
Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum
kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola,
lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya
memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih
digunakan sampai sekarang. Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan
sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga memiliki akar yang bersumber
dari kemanusiaan itu sendiri.
B. Cina Kuno
Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang
menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yang kita definisikan
sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan
olahraga di Cina sepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang,
dan hiburan pada waktu itu. Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di
Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian orang Cina dalam
akrobat yang terkenal secara internasional. Cina memiliki Museum Beijing yang
didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan sejarahnya.
(Lihat Olahraga Cina, Museum )
C. Mesir Kuno
Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang
olahraga diperhatikan perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala
beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah
mengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir.
Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat
tinggi, dan gulat.(Lihat referensi Olahraga Mesir Kuno)(http://www.us.sis.gov.eg/egyptinf/history/html/hisfrm.htm).)
Lagi, keberadaan olahraga yang populer menunjukkan kedekatan dengan kegiatan
non-olahraga sehari-hari.
D. Yunani Kuno
Banyaknya cabang olahraga sudah ada sejak jaman
Kerajaan Yunani Kuno. Gulat, Lari, Tinju, lempar lembing dan lempar cakram, dan
balap kereta kuda adalah olahraga yang umum. Ini menunjukkan bahwa Kebudayaan
militer Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga mereka. Pertandingan
Olimpiade diadakan setiap empat tahun sekali di Yunani. Pertandingan tidaklah
diadakan hanya sebagai even olahraga saja, tetapi juga sebagai perayaan untuk
kemegahan individu, kebudayaan, dan macam-macam kesenian dan juga tempat untuk
menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung. Pada dasarnya, even ini
adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah para Dewa-Dewa kepercayaan Yunani.
Nama even ini diambil dari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat
hidupnya para dewa. Gencatan senjata dinyatakan selama Pertandingan Olimpiade,
seperti aksi militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan. Ini dilakukan agar
orang-orang dapat merayakan dengan damai dan berkompetisi dalam suasana yang
berbudaya dan saling menghargai.
E. Eropa dan
Perkembangan Global
Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis-
Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga
individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia.
Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa,
khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan
beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara
berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini.
Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan
atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing,
hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang
membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam
olahraga, dan akses yang lebih besar.
Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa
dan komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan
popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimana
kemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai
dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis
mencatat.) Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat
perkembangan olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern : extreme
ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga
petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari,
contohnya white water rafting, canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan,
orienteering.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sport
berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa
Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk
bergembira. Dapatlak dikatakan bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk
menggebirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan
bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang bersifat
strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain yang lebih sempurna.
Dalam sejarah dan perkembangan olahraga di Indonesia
kita akan dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak. Masyarakat
Indonesia yang dinamis akan mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan
tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja
bahkan juga mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern
seperti sekarang ini. Usaha untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia
olahraga internasional dilakukan dengan jalan mengirimkan atlit-atlit kita ke
Asian Games I di New Delhi pada tahun 1951 dan ke Olympic Games ke XV di
Helsinki pada tahun 1952.
Proklamasi Negara Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, merupakan pintu gerbang terbukanya bangsa Indonesia dari
penjajah. Peristiwa monumental tersebut merupakan Babak baru dalam sejarah
perkembangan negara Indonesia tercinta ini, termasuk babak baru dalam
perkembangan olahraga Indonesia.
B. Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
– kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
terima kasih banyak ... domo Arigato , ijin copy buat tugas kuliah ,,, taskata , sangat membantu blognya ...lanjutkan ^_^
BalasHapus