BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
melakukan olahraga fisik, harus dilakukan secara teratur yaitu sebuah
intensitas yang sesuai, durasi dan frekuensi yang teratur. Intensitas olahraga
harus semakin meningkat seiring seiring meningkatkan kinerja utuk mencapai
hasil yang optimal. Namun, beban kerja atau olahraganya harus tetap berhubungan
dengankebugaran dan kekuatan individu. Olahraga yang teratur akan membuat
penurunan terhadap resting heart rate, meningkatkan ukuran jantung dan diding
jantung.
Dalam
sebuah latihan olahraga professional maupun pemula sangat dibutuhkan dayatahan
tubuh dan kekuatan. Disamping dari beberapa unsure lainnya seperti kecepatan,
kelincahan kelentukan dan lain sebagainya sebagai penunjang kondisi fisik.
Daya
tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan intensitas tertentu
dalam rentang waktu yang cukup lama tanpa kelelahan yng berlebihan. Daya tahan
tebagi atas, daya tahan umum dan daya tahan khusus. Kekuatan (strength)
diartikan sebagai kemampuan dalan menggunakan gaya dalam bentuk mengankat atau
menahan suatu beban. Jadi dayatahan kekuatan adalah kemampuan otot untuk
mengatasai atau mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan kekuatan
dalam waktu yang relatif lama.
B.
Rumusan
Masalah
Untuk
lebih terfokusnya pembahasan makalah ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa
itu daya tahan dan kekuatan ?
2. Apa
saja bentuk-bentuk latihan daya tahan dan kekuatan?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan
pengertian daya tahan dan kekuatan.
2. Menjelaskan
bentuk-bentuk latihan daya tahan kekuatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Daya
tahan kekuatan ( strength endurance ) adalah kemampuaan system otot dan saraf untuk
menghasilkan kekuatan secara berulang-ulang dalam priode waktu yang lama.
Daya tahan kekuatan
dibedakan dalam dua jenis berdasarkan intensitas beban aktivitas diantaranya :
1. Dayat
tahan kekuatan intensitas beban rendah, aktivitas rendah ini antara lain
seperti kegiatan lompat, main tali, memukul bola.
2. Daya
tahan kekuatan intensitas tinnggi, aktivitas yang memerlukan daya tahan
kekuatan dengan intensitas tinggi antara lain adalah seperti : melompat tinggi
untuk memukul bola pada memain bola volly, memukul dengan cepat dan kuat pada
olahraga tinju, melompat beberapa kali untuk menyelamatkan gawang dari
kebobolan dan lain sebagainya.
B.
Faktor
Yang Mempengaruhi Daya Tahan Kekuatan
Kemampuan daya tahan
kekuatan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1. Sistim
saraf pusat
2. Daya
juang
3. Kapasitas
aerobik
4. Kapasitas
anerobik
5. Cadangan
kecepatan
6. Koordinasi
intermuskular
7. Koordinasi
intramuscular
8. Reaaksi
otot terhadap rangsangan saraf
9. Sudut
sendi
C.
Pengukuran
Daya Tahan Kekuatan
Daya
tahan kekuatan biasanya dilihat dari kesanggupan seseorang untuk bekerja dengan
beban relatif lebih berat dalam waktu yang cukup lama.
Contoh tes untuk
mengukur daya tahan kekuatan adalah :
1. Tes
lompat 30 detik
2. Tes
push up
3. Dan
lain-lain
D.
Metoda
Latihan Dayatahan Kekuatan
Metoda
yang biasa dilakukan dalam pengembangan daya tahan kekuatan antara lain adalah
metoda latihan sirkuit ( sircuit training methode ) dan metoda pengulangan.
1. Intensitas
latihan daya tahan kekuatan
Antara sedang sampai
sub maksimal. Jika beban sedang rendah maka intensitas sedang, jika beban berat
maka intensitas sub maksimal.
2. Irama
gerakan latihan daya tahan kekuatan
Dilakukan dengan irama
sedang sampai cepat.
3. Durasi
Durasi atau masa
pembeban pada latihan daya tahan kekuatan berkisar antara 30 detik (utuk satu
jenis kegiatan untuk pada latihan sirkuit)
4. Waktu
istirahat
Dilakukan dengan
perbandingan 1:1 jika aktivitas 30 detik maka istirahat 30 detik juga.
5. Bentuk
Istirahat
Dilakukan dengan
kegiatan jogging atau pelemasan.
6. Jumlah
latihan (pos) dalam satu set
6-12 pos, disesuaikan
dengan tujuan utama latihan dan tingkat
kematangan kondisi atlet.
7. Jumlah
set latihan daya tahan kekuatan
4-8 set, juga
dipertimbangkan dengan kematangan kondisi atlet.
8. Preodesasi
latihan daya tahan kekuatan
Latihan yang bersifat
khusus biasa dilakukan pada priode persiapan khusus.
E.
Karakteristik
Latihan Daya Tahan Kekuatan
Bentuk latihan : berbeban ( beban diri, atau beban luar )
Intensitas beban : sedang, sub maksimal 60 % ke
atas.
Durasi : singkat ( lebih
kurang 30 detik )
Recovery : 1:1 (istirahatnya
aktif)
Irama gerakan : sedang (Spartan)
F.
Program
Latihan Daya Tahan Kekuatan
Adapun
bentuk atau program latihan daya tahan kekuatan yang kami berikan adalah metode
sirkuit training. Berikut adalah bentuk-bentuk kegiatan dan langkah-langkah
pelaksanaan.
1. Pemanasan
(warming up)
Pemanasan dilakukan selama
15 menit.
Bentuk pemanasannya
yaitu :
Jogging dengan
diselingi dengan teknik-teknik dasar.
Dengan jarak, teknik 20
m, kemudian jogging 30 m
Setelah jogging,
senam-senam.
2. Latihan
inti
Bentuk latihan inti
yaitu sirkuit training dengan 5 pos
Dengan jumlah 1repetisi
(5 pos yang dilakukan dengan sekaligus) dengan 3 kali pengulangan untuk 1 set.
Dalam kegiatan ini jumlah set yang kami berikan adalah 3 set.
Jumlah waktu latihan
untuk satu repetisi (satu kali kegiatan 5 pos ) adalah: 3 menit 20 detik
Jumlah waktu latihan
per set adalah : 10 menit
Jumlah waktu untuk
seluruh set adalah : 30 menit
Jumlah recovery seluruh
repetisi : 18 menit
Jumlah recovery seluruh
set : 15 menit
No
|
Kegiatan
|
Durasi
|
Set
|
Repetisi
|
Istirhat
|
Ket
|
|
Repetisi
|
Set
|
||||||
I
|
Vertical Jump, Push
Up, Lari bolak-balik dg menggendong teman (jarak 10 m), Squa trush, Sit Up
|
30
dtk, tiap kegiatan
|
3
set
|
9x
Pengulangan
|
2
menit
|
5
menit
|
|
II
|
Vertical
Jump, Push Up, Lari bolak-balik dg menggendong teman (jarak 10 m), Squa
trush, Sit Up
|
30
dtk
tiap
kegiatan
|
3
set
|
9x
Pengulangan
|
2
menit
|
5
menit
|
|
III
|
Vertical
Jump, Push Up, Lari bolak-balik dg menggendong teman (jarak 10 m), Squa
trush, Sit Up
|
30
dtk
tiap
kegiatan
|
3
set
|
9x
Pengulangan
|
2
menit
|
5
menit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Recovery
dilakukan dengan waktu :
-
Setelah satu seri (1 kali kegiatan)
istirahat 2 menit
-
Setelah satu set kegiatan istirahat 5
menit
3. Pendiginan
(cooling down)
Pendinginan
dilakukan dengan jogging 5 menit, kemudian dilanjutkan dengan gerakan
pelemasan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
sebuah latihan olahraga professional maupun pemula sangat dibutuhkan daya tahan
tubuh dan kekuatan. Disamping dari beberapa unsur lainnya seperti kecepatan,
kelincahan kelentukan dan lain sebagainya sebagai penunjang kondisi fisik.
Daya
tahan (endurance) diartikan sebagai kesanggupan bekerja dengan intensitas
tertentu dalam rentang waktu yang cukup lama tanpa kelelahan yng berlebihan.
Daya tahan tebagi atas, daya tahan umum dan daya tahan khusus. Kekuatan
(strength) diartikan sebagai kemampuan dalan menggunakan gaya dalam bentuk
mengankat atau menahan suatu beban. Jadi dayatahan kekuatan adalah kemampuan
otot untuk mengatasai atau mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan
kekuatan dalam waktu yang relatif lama.
Namun,
beban kerja atau olahraganya harus tetap berhubungan dengankebugaran dan
kekuatan individu. Dalam melakukan olahraga fisik, harus dilakukan secara
teratur yaitu sebuah intensitas yang sesuai, durasi dan frekuensi yang teratur.
Intensitas olahraga harus semakin meningkat seiring seiring meningkatkan
kinerja utuk mencapai hasil yang optimal.
B.
Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan
– kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Irawadi, Hendri.Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang:
UNP Press Tahun 2013.
http://tigertia.wordpress.com/2010/01/05/latihan-kebugaran-jasmani.html
makasih mba atas materi nya
BalasHapusTOP
Komponen Kondisi Fisik. Makasih mas. salam bloger.
BalasHapus